Sunday, July 15, 2012


"Aku akan berada di Jakartamu" kataku padanya pada sebuah pesan singkat.
Aku selalu ingat nada-nada yang selalu ia ucapkan ketika bertutur namaku dengan lengkap. Terkadang sambil menghentak-hentakan beberapa jarinya mengikuti irama ocehan dari mulutnya yang mungil.



Dan disinilah aku berada sekarang. Aku berada di Jakarta dengan sebuah harapan. Aku mengatakan padanya akan menunggunya di suatu tempat di bagian timur kota ini.
"Menggerutu tidak jika aku tidak kesana?" Ia mengirimkan sebuah pesan singkat
"Tidak apa, kamu kan sedang ada acara"
"Menggerutu tidak?"
"Hahaha, tentu saja tidak?"
"Sebal tidak?"
"Sedikit"
"Hahahaha, becanda"
"Aku akan berjalan-jalan dengan temanku saja kalau begitu"
"Hmm...kamu kapan kembali ke kotamu?"
"Besok malam"
"Kamu lekas"
"Yah, pekerjaan"
"Hmmm"

15.10
Kupikir perjalanan kali ini akan sia-sia, pertemuan yang benar kuharapkan akan tertunda.
"Keretamu jam berapa?" Tiba-tiba ia mengirimkan pesan singkat lagi.
"Hmmm...20.35"
"Aku akan kesana"
"Iya?"
"Jika sempat"
"Benarkah?"
"Aku ingin melambaikan tangan ketika kau pergi, boleh?"

Pukul 20.05 aku dan temanku tiba di stasiun. Dia belum sampai. Lalu kami memasuki pintu masuk stasiun.
"Kamu masuk saja dahulu, ini tiket kereta kamu pegang. Aku mau menunggunya disini sampai batas akhir"
"Oke"
Aku menunggunya di mulut pintu setasiun itu. Sebentang pagar besi, dua orang penjaga peron dan riuh keramaian.
20.15
"Aku sudah dekat"
Aku membelah pandangan mataku ke seluruh penjuru. Belum kutemukan.
20.20 ia sampai.
Perempuan kecil itu tiba dengan senyum dan kecemasannya. Akhirnya kita bertemu.
"Kamu tidak bisa melambaikan tangan"
"Kenapa?"
"Kamu hanya bisa sampai sini, tidak bisa masuk"
"Kenapa?"
"Karena peraturan baru stasiun ini"
"Kenapa?"
"Entahlah"
"Hm..."
Aku selalu ingat dan menyukai cara ia berkata "Kenapa".
"Itu kenapa laptopnya kamu letakan di kantong kresek?"
"Ini ceritanya panjang. Lalu aku mau cerita perjalananku kesini"
"Wah, sepertinya seru"
Lalu kami tenggelam dalam percakapan. Waktu berjalan begitu lambat. dan pukul 20.35 kereta itu tiba. Waktunya ia melambaikan tangannya padaku.
Aku benar benar menikmati 15 menit bersamanya, walaupun akhirnya aku tidak bisa berfoto bersama, tapi aku akhirnya memiliki foto tangannya. Berharga.








No comments:

Post a Comment